Logo Patembayan Jawadipa

Written by 2:51 am Pedoman Views: 59

BAB X : WOLUNG PISUNGSUNG

Dok. Progress PJD.

Seorang Cantrik setidaknya memegang Wolung Pisungsung :

  1. Anêguhake, sirik yen maidoa (Meyakini wejangan Ajar, pantang mencela wejangannya).
  2. Angatonake, sirik yen anapekêna (Menampakkan apa yang diketahui dan tidak diketahui di depan Ajar, pantang menyembunyikan).
  3. Anastitekake, sirik yen anglirwakna (Memperlakukan hormat wejangan Ajar, pantang menyepelekan).
  4. Anêrangake, sirik yen anyuwala (Mengikuti perintah Ajar, pantang menolak perintah).
  5. Anggolongake, sirik yen amiyagaha (Menyatukan pemikiran dengan Ajar, pantang bertindak sendiri-sendiri).
  6. Anggêlarake, sirik yen angumpêta (Menggelarkan ganjalan hati di depan Ajar, pantang menyimpan-nyimpan).
  7. Anglulusake, sirik yen amurungêna (Meluluskan permintaan Ajar jika mampu, pantang mengurungkan).
  8. Anindakake, sirik yen angênêngêna (Menjalani wejangan Ajar, pantang berdiamdiri selalu).
    Kesulitan yang dialami manusia, sesungguhnya adalah sebuah pembelajaran dari sekolah keidupan agar Anda bisa semakin dewasa dan semakin teduh dalam menyikapi berbagai rintangan. Ketika sedikit saja ada kesulitan Anda maunya minta dihilangkan, maka Anda tidak akan pernah bisa belajar. Selama kesulitan tersebut tidak menyangkut nyawa, jalani dan lakoni untuk melatih kesabaran dan kedewasaan Anda. Anda tidak akan bisa mengendarai motor sebelum pernah jatuh saat berlatih. Selama proses jatuh tidak membahayakan nyawa, lakoni dan jalani. Jangan sedikit-sedikit minta suwuk, minta ini minta itu hanya untuk masalah kecil yang tidak membahayakan nyawa Anda. Masalah adalah jalan bagi Anda untuk bisa naik tingkat dan merupakan bahan pembelajaran bagi Anda sebagai manusia di dunia ini. Ingat Anda manitis ke dunia, lahir kembali ke dunia, dengan satu tujuan : belajar dari kehidupan. Dengan bekal hasil pembelajaran yang Anda perolah maka kelak Anda layak untuk naik kelas menjadi makhluk yang lebih tinggi lagi.

Yang paling penting adalah belajar terhubung dengan Yitma (Ruh) Anda. Belajar manêkung dengan bersungguh-sungguh. Manêkung adalah proses terhubung dengan Yitma (Ruh) Anda sendiri. Anda harus percaya bahwa kekuatan Yitma (Ruh) akan membimbing Anda. Ketika Anda sudah rajin manêkung, maka apa yang Anda alami setiap hari secara otomatis sudah mendapat bimbingan dari Yitma (Ruh) Anda. Walaupun pengalaman yang Anda terima pahit, itu adalah yang terbaik yang sudah dipilihkan Yitma (Ruh) bagi Anda. Ada banyak pilihan yang lebih pahit yang sebenarnya harus Anda jalani. Namun ketika Anda sudah terhubung dengan Yitma (Ruh) Anda, maka sedikit banyak kepahitan itu bisa ditawarkan. Pembelajaran tetap berlangsung, namun ketika Anda didampingi oleh Yitma (Ruh) Anda maka kepahitan yang Anda terima tidak akan begitu terasa pahit, dan kebahagiaan yang Anda terima akan terasa berlipat-lipat dari semestinya. Tidak ada manusia hidup tanpa pembelajaran kehidupan, tanpa mencecap pahit dan manis, bahagia dan derita, susah dan senang. Karena tujuan Anda manitis adalah untuk belajar dari itu semua.

Sekali lagi, Anda harus belajar percaya kepada Yitma (Ruh) Anda sendiri. Belajar menghilangkan segala pikiran ragu, was-was, cemas, tidak percaya. Karena pikiran-pikiran seperti itu malah akan menghalangi kekuatan Yitma (Ruh) bekerja mendampingi Anda. Kekuatan Yitma (Ruh) itu dahsyat. Ketika Anda percaya, maka kekuatan Yitma (Ruh) akan memancar tanpa penghalang. Jika Anda tidak percaya, maka Anda tanpa sadar telah menciptakan kabut hitam yang menghalangi kekuatan Yitma (Ruh). Biarkan Yitma (Ruh) mendampingi proses belajar Anda di dunia ini. Dan manêkung adalah kunci.

Visited 59 times, 1 visit(s) today
Share