Dok. Progress PJD.
Setelah masa pengenalan dengan melakukan manekung selama 21 hari atau setidaknya sudah dipandang pantas, para Cantrik yang siap mencecap Kawruh Jawa akan mendapatkan pengesahan lahir bathin dengan melakukan ritual Padusan. Ada tiga tempat yang bisa dijadikan ritual Padusan, pertama Kali Tempuran (dua aliran sungai yang tidak sengaja bertemu), kedua air patirthan kuno atau ketiga memakai banyu sumur pitu (air sumur tujuh). Ketiganya bisa dipilih salah satu. Usai ritual Padusan seseorang dipandang sudah sah menjadi Cantrik Patembayan Jawadīpa.
Mel Padusan Cantrik Patêmbayan Jawadīpa. Dibaca oleh Ki Ajar atau orang yang mewakili. Setiap satu kali membaca mel, kepala Cantrik diguyur dengan air dan kembang setaman.
1. Hyang-hyang Taya Yitmajati.
(Yang Maha Luhur, Yang Maha Luhur, Maha Kosong Daya Hidup Sejati).
2. Sun umadhêp sun umarêp. Madhêp marêp angrasuk wêwarah Sanghyang Yitmajati Jatining Yitma Suci.
(Aku menghadap aku berkehendak. Menghadap dan berkehendak memeluk petunjuk Sanghyang Yitmajati Jatining Yitma Suci)
3. Sun umadhêp sun umarêp. Madhêp marêp Ingsun jumênêng pribadi.
(Aku menghadap aku berkehendak. Menghadap dan berkehendak bahwa Ingsun bertahta sendiri tanpa bantuan apapun)
4. Sun umadhêp sun umarêp. Madhêp marêp angrasuk kawruh Hyang Ismaya pamomong mami.
(Aku menghadap aku berkehendak. Menghadap dan berkehendak memeluk ajaran Hyang Ismaya pemomong diriku)
5. Sun umadhêp sun umarêp. Madhêp marêp angrasuk datan natoni tyasing sasami.
(Aku menghadap aku berkehendak. Menghadap dan berkehendak memeluk ajaran tidak menyakiti hati sesama)
6. Sun umadhêp sun umarêp. Madhêp marêp angrasuk datan mêmateni samining dumadi.
(Aku menghadap aku berkehendak. Menghadap dan berkehendak memeluk ajaran tidak membunuh sesama makhluk)
7. Jiwa jawi mata siji, datan mangro tingal, mituhu dhawuh Ajar Sêjati. Anggayuh Pamoring Kawula Gusti.
(Jiwa sadar bermata satu, tidak mendua dalam hati, patuh kepada petunjuk Ajar Sejati, menggapai bersatunya Hamba dan Tuhan).
Patrap Nglêgêna (Berserah jiwa raga, pasrah kepada Sanghyang Yitmajati).
Bagi Cantrik yang sudah menjalankan Ritual Padusan selanjutnya akan segera diberikan wejangan khusus tentang Manêkung Cipta untuk menarik secara optimal Kesehatan, Kekayaan, Kewibawaan dan Keselamatan sesuai dengan jatah yang dimiliki.
Jatah ini berasal dari timbunan buah perbuatan bajik Anda sendiri pada kehidupan masa lalu maupun masa sekarang. Ketika Anda melakukan perbuatan bajik, maka Anda telah menanam benih kebajikan dan akan berbuah suatu saat. Buah yang sudah tumbuh ini yang akan mewujud sebagai Kesehatan, Kekayaan, Kewibawaan dan Keselamatan. Buah yang sudah tumbuh kita tarik secara optimal. Artinya kita singkirkan semua penghalang yang menghalangi buah tersebut datang kepada kita. Apa halangan-halangan tersebut? Bisa karena gangguan dari diri kita sendiri, yaitu pikiran-pikiran negatif kita, keraguan, kecemasan, was-was, dan sebagainya. Dan bisa juga karena gangguan dari perbuatan makhluk lain (manusia maupun makhluk gaib) yang menghalang-halangi sampainya buah kebajikan milik kita untuk kita nikmati sendiri.
Ini juga berhubungan dengan jodoh nasib. Kebetulan Cantrik yang tinggal di Jabodetabek memiliki jodoh nasib yang baik sehingga mudah melakukan Ritual Padusan. Cantrik yang ada di luar Jabodetabek (Cabang Parahyangan, Cabang Caruban Nagari, Cabang Wirasaba, Cabang Kabumian, Cabang Simongan, Cabang Mataram, Cabang Pêngging, Cabang Daha, Cabang Janggala, Cabang Singhasari, Cabang Pasuk Wêtu Bali dan Cabang Dwipantara Luar Jawa) memiliki jodoh nasib yang sedikit kurang baik. Ada juga yang memiliki jodoh nasib kurang baik walau tinggal di Jabodetabek, yaitu yang ragu-ragu maju-mundur. Saya sarankan mundur dari Patêmbayan jika ragu. Sebab keraguan pikiran itu bisa menarik hal-hal negatif. Jangan sampai kami disalahkan ketika ada hal negatif datang padahal pikiran negatif Anda sendiri yang menarik hal negatif tersebut datang kepada Anda.
TANYA JAWAB TENTANG PADUSAN
1. Cantrik:
Mengenai ritual mandi di tiga tempat yang menjadi pilihan. Apa bedanya dengan air bersih biasa? Apakah air di tempat yang di sebutkan mempunyai kelebihan daya magis misalnya?
Apa makna simbolik nya biar klu tahu semangat mengikuti jika nanti di adakan di PATEMBAYAN Simongan.
Ki Ajar:
- Kali Tempuran memiliki daya alami untuk meruwat (membersihkan) tubuh seseorang dari energi, vibrasi dan frekwensi negatif. Itu sudah turun temurun diketahui masyarakat Jawa.
- Air patirthan kuno juga memiliki fungsi sama karena patirthan kuno menampung daya mantra dan daya semedi beribu-ribu orang yang melakukan ritual suci di sana.
- Banyu pitung sumur adalah semacam air tempuran namun tidak alami, kita buat sendiri. Fungsinya sama.
Kalau sudah menjadi Cantrik ya harus semangat. Kalau tidak semangat ya tidak usah jadi Cantrik.
2. Cantrik:
Yang mau saya tanyakan kalau yang jauh seperti saya yang di lampung bagaimana cara supaya bisa mengikuti ritual mandi nya untuk laku manekung? Saya tidak pernah menghintung sudah berapa hari saya manekung setiap menjelang magrib dan bangun tidur pagi.
Ki Ajar:
Seluruh cabang nanti akan saya adakan ritual Padusan. Apalagi jika pandemi berakhir, bisa kita lakukan secara massal dikumpulkan di satu titik dan saya yang memimpin ritual secara langsung. Sementara masih Cantrik Pakuan saja. Jumlahnya 108 Cantrik. Jumat Kliwon depan masih 15 Cantrik saja.
Urusan sudah berapa lama manekung, saya bisa melihat dari gelagat dan pancaran ketenangan wajah. Jika sudah saya dapatkan, saya akan langsung menunjuk untuk ritual Padusan. Jika belum di dapat, ya belum bisa.
3. Cantrik:
Sarwa hayu Ki Ajar, mau tanya: Ki, ritual padusan sebaiknya dilakukan siang atau malam hari?
Ki Ajar:
Lebih bagus malam hari.
Terkait
Last modified: 22 Februari 2025