Logo Patembayan Jawadipa

Written by 7:53 pm Sejarah Views: 211

Kapitayan

Dok. Progress PJD.

Keyakinan purba manusia Jawa sampai hari ini tidak diketahui namanya. Bahkan bisa jadi memang tidak memiliki nama. Klaim mereka yang menyatakan bahwa keyakinan purba manusia Jawa bernama Kapitayan juga tidak berdasarkan data apapun. Nama Kapitayan konon diambil karena manusia Jawa purba menyembah Sanghyang Taya. Tentu ini menyalahi aturan tata bahasa. Jika benar demikian, maka seharusnya namanya bukan Kapitayan, melainkan Katayan. Taya sendiri dalam bahasa Kawi artinya Ketiadaan. Jika ada ajaran yang ditujukan untuk mengagungkan Sanghyang Taya, maka semestinya bernama Katayan yang artinya jelas merujuk kepada ‘sesuatu yang mengandung Sanghyang Taya’. Bandingkan dengan kata Kaśiwan, Kasogatan, Kabuddhan, kaḍatuan/kaḍaton, kabathinan, dll. Katayan sendiri juga bisa diartikan sebagai ‘bebas dari sesuatu’. Jika ajaran ini dimaksudkan sebagai ajaran spiritual, maka bisa diartikan menjadi ‘bebas dari belenggu penderitaan’. Menjadi aneh jika nama ajaran purba manusia Jawa bernama Kapitayan, bukan Katayan. Jika nama Kapitayan yang dipakai, maka maknanya akan sangat jauh dari eksistensi Sanghyang Taya yang konon diagungkan dalam ajaran tersebut. Kapitayan memiliki kata dasar ‘pitaya’ yang artinya ‘percaya’. Mendapat awalan ‘ka’ dan akhiran ‘an’ (Ka+pitaya+an/Kapitayan) yang artinya tiada lain adalah ‘Kepercayaan’. Kapitayan artinya adalah Kepercayaan. Tak ada makna sedikitpun yang bersinggungan dengan sosok Sanghyang Taya dalam kata Kapitayan.

Alih-alih menunjuk kepercayaan purba manusia Jawa, malahan kata ini mengingatkan kita akan penyebutan bagi kelompok penghayat ajaran leluhur di masa Orde Baru, yaitu Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jika demikian, maka nama Kapitayan sebenarnya tak lebih dari penjawaan dari kata Kepercayaan yang mendadak saja diklaim sebagai nama dari kepercayaan purba masyarakat Jawa. Padahal tak ada satupun rontal berbahasa Kawi maupun inskripsi berbahasa Kawi atau Sansekerta yang dibuat pada masa Jawa Kuno pernah menuliskan nama Kapitayan tersebut. Lantas jika demikian, apa nama keyakinan purba manusia Jawa sebelum masuknya agama Śiwa, Wiṣṇu, Brahmā, Buddha, Islam, Kristen dan keyakinan-keyakinan dari tanah seberang lain? Sepertinya memang tidak memiliki nama.

Damar Shashangka.
Jakarta, 21 November 2018

Visited 211 times, 1 visit(s) today
Share

Last modified: 16 Maret 2025