Logo Patembayan Jawadipa

Written by 9:43 pm Pedoman Views: 26

BAB VII-VIII : SUNGGING DAN SALAM PATÊMBAYAN JAWADĪPA.

Dok. Progress PJD.

Jawa Kinarya Dipa. Amadhangi Manêkung Luhung.
(Jawa Sebagai Pelita. Menerangi Perjalanan ke Dalam Diri yang Luhur)


Angangsu Kawruh Linambaran Têmbaya. Nora Mundur Sanajan Pêpalang Ngalela. (Mencecap Ilmu Dilambari Janji, Tidak Akan Mundur Walau Penghalang Menghadang).

Logo PJD Hitam

IKATAN JANJI PERSAUDARAAN PELITA JAWA :

  1. Gunungan sebagai lambang keluhuran dan kesucian. Gunung adalah tempat yang disucikan oleh ajaran Jawadipa.
  2. Pohon yang kokoh dan tumbuh subur sebagai lambang dari jati diri manusia Jawa yang kokoh dan harus tumbuh subur.
  3. Rumah sebagai lambang Sanggar Pamujyan (Tempat Manêkung di luar rumah) atau Sanggar Palanggatan (Tempat Manêkung di dalam rumah). Tempat yang mendukung untuk melakukan olah Manêkung.
  4. Sayap sebagai lambang terbang tinggi ke angkasa menebarkan Pelita Jawa. Jawa artinya Sadar dan Dewasa. Jawadipa artinya Pelita Kesadaran dan Kedewasaan.
  5. Lima Bubur Gula Kelapa melambangkan Sadulur Papat Kalima Pancêr, yang tiada lain adalah Jinêm (Kesadaran/Bubur Putih), Rasa (Perasaan/Bubur Merah), Idhêp (Pikiran/Bubur Separuh Merah Separuh Putih), Yatna (Ingatan/Bubur Merah Sedikit Putih) dan Pancêr (Yitma/Ruh/Bubur Mancawarna) kita sendiri.
  6.  

Bagi Cantrik Patembayan Jawadīpa, kami sarankan memberikan salam patêmbayan dengan menakupkan kedua tangan di depan dada sembari mengucapkan:
SARWA HAYU (SEGALANYA ADA DALAM KESELAMATAN). Dan di jawab dengan jawaban yang sama dengan sikap tangan yang sama atau dijawab: SATUHU HAYU (SUNGGUH-SUNGGUH SELAMAT).


Tidak mengikat, hanya lebih baik dilakukan untuk menjadikan ciri khas patembayan kita.
Jadi kita tidak bersalaman secara langsung. Tapi kalau mau bersalaman usai bersembah lantas menempelkan ujung jari ke ujung jari teman dengan tangan tetap bersembah.
Semua Cantrik Patêmbayan Jawadīpa satu saudara. Satu dicubit yang lain akan ikut sakit. Silakan merapatkan barisan jika ada yang hendak mengganggu patêmbayan atau mengganggu Cantrik kita. Suatu saat jika Anda tengah diganggu, seluruh Cantrik akan menolong Anda. Dan jika Cantrik lain diganggu, Anda sebagai Cantrik harus ikut menolong bersama-sama. Demikian yang dimaksud Sadulur sinarawedi. Kasêmbadan.
Dudu sanak dudu kadang, yen lara aku sing melu kelaran (Bukan saudara bukan keluarga, jika sakit aku yang ikut kesakitan).

Visited 26 times, 1 visit(s) today
Share