Logo Patembayan Jawadipa

Written by 11:55 pm Pedoman Views: 136

BAB XVII-XVIII : MEMULE SADULUR PAPAT KALIMA PANCER

Dok. Progress PJD.

Memule (Memuliakan) Sedulur Papat Kalima Pancer.

Lelaku dasar bagi yang hendak menjalani Jawadīpa adalah memahami Sadulur Papat Kalima Pancêr. Pada waktu hari kelahiran (wêton) kita berpuasa satu hari satu malam jika kuat mulai maghrib hingga maghrib esok hari. Misal wêton Anda Rabu Kliwon, mulai Selasa Wage sore memasuki maghrib, Anda sudah harus puasa. Mandi keramas, pakai pakaian yang bersih dan wangi, niat puasa wêton, terus makan secukupnya untuk mengisi perut. Atau cukup puasa mulai subuh esok hari sampai maghrib (14 jam). Atau jika tidak memakai puasa juga tidak mengapa.


Selesai mandi keramas, makan yang cukup kemudian membuat sesaji berikut. Sesajian bubur lima macam :


  1. Putih di letakkan di sisi timur lambang dari Kakang Kawah.
  2. Merah diletakkan di sisi selatan lambang dari Gêtih.
  3. Merah Putih diletakkan di sisi barat lambang dari Adhi Ari-Ari.
  4. Merah dengan satu sendok putih di sisi utara lambang dari Pusêr.
  5. Putih dengan 5 irisan kecil gula kelapa di tata membentuk empat titik dan satu titik di tengah (majupat), di letakkan di tengah lambang dari Pancêr.


Disertai bunga setaman dimasukkan gelas berisi air, lilin dinyalakan dan dibakari tujuh batang dupa. Kalau takut bau cari dupa yang tidak berbau.


Mel atau mantra-nya :
“Hyang-Hyang Taya Yitmajati. Mar, Marti, Kakang kawah, Adhi ari-ari, Gêtih, Pusêr. Sadulurku Papat Kalima Pancêr. Kang karawatan lan kang nora karawatan. Kang lair saka marga hina lan kang nora lair saka marga hina sarta sadulurku kang lair barêng sadina kabeh. Bapanta ana ngarêp, Ibunta ana mburi, payo. (Diisi keperluannya misal : bantulah untuk mendapat kesehatan, lancar rejeki, dicintai banyak orang dan keselamatan.). Kasêmbadan.”


Didiamkan selama 4 jam, kemudian bubur dimakan.


  1. Putih di letakkan di sisi timur lambang dari Kakang Kawah untuk kesehatan.
  2. Merah diletakkan di sisi selatan lambang dari Gêtih untuk kewibawaan dan dicintai banyak orang.
  3. Merah Putih diletakkan di sisi barat lambang dari Adhi Ari-Ari untuk kekayaan.
  4. Merah dengan satu sendok putih di letakkan di sisi utara lambang dari Pusêr untuk keselamatan.
  5. Putih dengan 5 irisan kecil gula kelapa di tata membentuk empat titik dan satu titik di tengah, di letakkan di tengah, lambang dari Pancêr untuk anugerah dari Ruh dan agar cepat bisa terhubung dengan Ruh kita sendiri.


Bagi yang puasa 24 jam, makan sesendok-sesendok tiap bubur, minum lima tegukan air putih kemudian lanjut puasa 24 jam. Bagi yang puasa mulai subuh boleh dimakan semuanya. Begitu juga bagi yang tidak berpuasa boleh dimakan semuanya.


Untuk mel (mantra) khusus menarik kesehatan, kekayaan, kewibawaan dan keselamatan hanya diajarkan kepada Para Cantrik resmi Patêmbayan 1. Jawadīpa tingkat lanjut.


Sadulur Papat Kalima Pancêr bukan makhluk gaib. Sebenarnya adalah unsur jiwa manusia itu sendiri.


  1. Kakang Kawah adalah Kesadaran.
  2. Gêtih adalah Perasaan.
  3. Adhi Ari-Ari adalah Pikiran.
  4. Pusêr adalah Ingatan.
  5. Pancêr adalah Ruh manusia itu sendiri.


Mengembalikan ajaran Jawa sesuai aslinya itu perlu agar tidak terdistorsi semakin jauh. Penjelasan gamblang terkait Mar, Marti, Kakang Kawah, Adh Ari-Ari, Gêtih, Pusêr dan Mayanggaseta bisa melihat di tayangan YouTube dengan link di bawah ini :



TANYA JAWAB TENTANG SADULUR PAPAT KALIMA PANCÊR

1. Cantrik:
Untuk anak yang belum cukup umur, pada hari Wetonnya apakah dilakukan oleh orang tuanya atau menunggu si anak sudah cukup umur untuk melakukan sendiri?

Ki Ajar:
Diwakili orang tuanya. Pada saat membaca mel bagian ini, sebut namanya : Sadulur Papat Kalimo Pancer jabang bayine si….. Bapanta ono ngarep jabang bayine si….. Ibunta ono mburi jabang bayine si…..

2. Cantrik:
Untuk puasa weton untuk pemula baiknya yang bagaimana, dan untuk sesaji yang disiapkan seperti bubur merah dan bubur putihnya tata caranya bagaimana?

Ki Ajar:
MÊMULE SADULUR PAPAT KALIMA PANCÊR.
Lelaku dasar bagi yang hendak menjalani Jawadipa adalah memahami Sadulur Papat Kalima Pancer. Pembahasan tentang Sadulur Papat Kalima Pancer akan kita lakukan secara offline di pusat kegiatan Patembayan Jawadipa di Bogor. Dan akan disiarkan langsung melalui zoom. Untuk sementara kita akan share rangkaian sesaji sederhana setiap hari weton kita. Silakan berpuasa satu hari satu malam jika kuat mulai maghrib malam hingga maghrib esok hari. Atau cukup puasa mulai subuh sampai maghrib. Atau jika tidak memakai puasa juga tidak mengapa. Maghrib membuat sesaji berikut. Sesajian bubur lima macam :

  1. Putih taruh di timur.
  2. Merah di selatan.
  3. Merah Putih di barat.
  4. Merah dengan satu sendok putih di tengah di utara.
  5. Putih dengan 5 irisan kecil gula kelapa di tata membentuk empat titik dan satu titik di tengah.

Disertai bunga setaman dimasukkan gelas berisi air, lilin dinyalakan dan dibakari tujuh batang dupa. Kalau takut bau cari dupa yang tidak berbau.

Mel-nya :
“Hyang-Hyang Taya Yitmajati. Mar, Marti, Kakang kawah, Adhi ari-ari, Gêtih, Pusêr. Sadulurku Papat Kalima Pancêr. Kang karawatan lan kang nora karawatan. Kang lair saka marga hina lan kang nora lair saka marga hina sarta sadulurku kang lair barêng sadina kabeh. Bapanta ana ngarêp, Ibunta ana mburi, payo. (Diisi keperluannya misal : bantulah untuk mendapat kesehatan, lancar rejeki, dicintai banyak orang dan keselamatan.). Kasêmbadan.”

Khusus puasa weton ini kita memakan bubur tidak mengapa. Bubur weton dan lima tegukan air putih. Karena bubur tersebut memang ditujukan bagi diri kita sendiri. Yaitu Sadulur Papat Kalima Pancer yang tiada lain bagian dari diri kita sendiri. Sehabis memakan bubur weton lanjut puasa sampai besok maghrib. Tapi namanya puasa, maka bubur yang dimakan cukup sesendok sesendok tiap bubur. Sisanya berikan kepada keluarga kita. Selain bubur weton dilarang memakan apapun. Ini khusus bagi yang puasa 24 jam.
Bagi yang tidak puasa 24 jam, maka seyogyanya memakan bubur satu lepekan penuh, kalau mampu dua lepekan. Sisanya bisa diberikan kepada keluarga agar ikut terkena efek positif dari mel kita.

  • Bubur putih berpengaruh kepada kesehatan.
  • Bubur merah berpengaruh kepada kewibawaan dan dicintai banyak orang. Bubur merah putih berpengaruh kepada kekayaan.
  • Bubur merah atas putih berpengaruh kepada keselamatan
  • Bubur majupat berpengaruh pada anugerah mampu mendengar suara Ruh kita.
  • Bubur habis dibacakan mel diamkan selama 4jam lalu boleh dimakan.

3. Cantrik:

Kenapa di jawadwipa sesaji sedulur papat tidak ada kopi pait kopi manis teh pait teh manis, apakah itu ajaran yang lain?

Ki Ajar:
Sesajian Air putih, Kopi, Teh itu untuk roh halus termasuk leluhur, bukan sesajian untuk Sadulur Papat Kalima Pancer. Disajikan pada hari Sukra Kliwon (Jumat Kliwon) atau Sukra Manis (Jumat Legi). Nanti kita babar khusus tentang sesaji bagi leluhur. Tidak ada unsur kemusyrikan sama sekali di sini.

4. Cantrik:
Apakan suatu saat nanti kita bisa komunikasi langsung dengan sedulur papat niku? Dan apakah bisa untuk tetulung misal ada yang sakit?

Ki Ajar:
Bisa. Tapi bukan komunikasi seperti antara dua orang bercakap-cakap. Anda sendiri nanti yang akan mengalami bagaimana pengalaman berkomunkasi dengan Sadulur Papat. Sadulur Papat bisa didayagunakan untuk kesehatan, kewibawaan, kekayaan dan keselamatan.

5. Cantrik:
Oiya mas mau nanya. Besok kan sabtu kliwon weton saya pengen tak puasain, tapi belum bisa buat sesajinya gak apa-apa ya?

Ki Ajar:
Tidak apa-apa. Tapi tanpa bubur maka proses kodefikasi ke bawah sadar tidak ada. Bubur yang dibuat sebenarnya sebagai media kodefikasi pemrograman bawah sadar. Puasa sebagai media membantu melarutkan pikiran sadar. Mel juga termasuk media membuka bawah sadar. Bunga dan dupa juga. Kalau cuma puasa tanpa ada bubur sama saja mempersiapkan pikiran masuk ke bawah sadar saja tanpa ada pemrograman apapun.

6. Cantrik:
Nuwun sewu, bahwa dalam “mel” tidak disebutkan sedulur bernama Mayanggaseta, tetapi menurut Ki Ajar bahwa Mayanggaseta termasuk salah satu saudara kita. Ada yang bisa menjelaskan?

Ki Ajar:
Mari di simak di bawah ini. Selain Cantrik yang hendak copas harus ijin kepada saya.

  1. Hyang-Hyang Taya Yitmajati (Yang Luhur Yang Luhur Maha Suwung Daya Hidup Sejati).
  2. Mar, Marti, Kakang kawah, Adhi ari-ari, Gêtih, Pusêr. (Dua saudara Tua, Kaki Among dan Nini Among dan empat saudara yang lain).
  3. Sadulurku Papat Kalima Pancêr. (Empat saudara yang lain ditambah Ruh sebagai pusat).
  4. Kang karawatan lan kang nora karawatan. (Yang terawat yaitu empat saudara dan yang tidak terawat yaitu Mar dan Marti)
  5. Kang lair saka marga hina lan kang nora lair saka marga hina (Yang lahir dari kemaluan ibu yaitu empat saudara dan Mayanggaseta dan saudara yang tidak lahir dari kemaluan ibu yaitu Mar dan Marti).
  6. sarta sadulurku kang lair barêng sadina kabeh. (Inilah MAYANGGASETA. Dia lahir bersamaan dengan keluarnya jabang bayi tanpa jeda waktu sedikitpun. Saudara yang lain lahir berjeda waktu. MAYANGGASETA lahir tanpa memiliki jeda waktu).
  7. Bapanta ana ngarêp, Ibunta ana mburi, payo…. (Ini Mar Marti).
  8. (Diisi keperluannya misal : bantulah untuk mendapat kesehatan, lancer rejeki, dicintai banyak orang dan keselamatan). Kasêmbadan.


Mayanggaseta ada pada point nomor 4 di atas.
Dalam Islam, Mayanggaseta dikenal dengan sebutan Qarin.

7. Cantrik:
Penanggalan jawa dan masehi beda, dan beda perdasarkan pada penentuan pergantian jam dalam hari. Misal lahir seseorang hari Jumat Legi tgl 15 Januari jam 20.00. Sedangkan penanggalan jawa, pada jam serelah pukul 18.00 sudah berganti pada hari Sabtu Paing, tgl 15 Januari. Maka untuk menghitung weton dalam penanggalan disebut, bagaimana ya Ki?

Ki Ajar:
Jawadipa memakai dua perhitungan kalender, bulan dan matahari. Dipakai sesuai keperluan. Untuk ritual Sadulur Papat memakai kalender bulan. Jadi, puasa 24jam di mulai maghrib hingga maghrib berikutnya. Atau jika puasa biasa, maghrib mulai membuat bubur dan puasa dimulai besok pagi ketika matahari terbit sampai maghrib.

8. Cantrik:
Roh badan, Roh batin apa sama dengan sedulur papat atau gimana?

Ki Ajar:

Tidak sama. Kita tidak mempergunakan istilah Roh, itu istilah Arab, biasa dipakai Kejawen (Jawadipa yang bercampur Islam). Kita mempergunakan istilah Yitma atau Urip. Roh Badan dan Roh Batin itu artinya Hidup yang menghidupi badan fisik dan Hidup yang menghidupi badan bathin.

9. Cantrik:
Kulo gadhah pertanyaan kagem Ki Ajar Damar, menawi pas puasa weton apakah full kita tidak boleh makan dan minum selama 24jam?

Ki Ajar:
Sudah sering kami berikan penjelasan. Puasa bisa 24jam (maghrib sampai maghrib berikutnya), bisa setelah subuh sampai maghrib atau tidak puasa juga boleh. Bubur dibuat selepas maghrib. Diamkan 4jam. Bagi yang puasa 24jam makan bubur sesendok-sesendok tiap bubur. Jika yang puasa semenjak subuh atau yang tidak puasa setidaknya makan satu lepekan bubur.
Makan sesendok-sesendok sambil minum air putih 5 tegukan.

10. Cantrik:
Misal weton kita di hari Selasa. Kapan mulai puasanya jika ingin puasa dari Maghrib ke Maghrib?
Apakah Senin sore kita siapkan bubur, terus Maghrib kita makan sesendok-sesendok lalu puasa baru buka lagi, di Maghrib hari Selasa?
Atau Minggu kita mulai puasa dan Senin Maghrib kita buka dengan bubur sesendok-sesendok?
Jika puasa dari subuh sampai Maghrib, ambil di hari Senin lalu sorenya siapkan bubur atau puasa di hari Selasanya?

Ki Ajar:
Weton selasa mulai puasa senin sore sampai selasa sore.
Bubur didiamkan selama 4jam setelah dibuat. Jangan langsung dimakan sesendok-sesendok.
Puasa subuh sampai maghrib sama seperti diatas. Bisa dimakan satu lepek kalau yang tidak puasa 24jam.

11. Cantrik:
Jika kondisi keuangan benar-benar paling bawah dan hanya bisa menyajikan ala kadarnya, apakah diperkenankan?

Ki Ajar:
Cukup dengan mel dan mengirimkan getaran welas asih saja. Silakan kirimkan selama lebih dari 3 menit.

12. Cantrik:
Apakah ada kemungkinan Makhluk Gaib itu Menyamar dan Menemui kita mengaku sebagai Sedulur Papat?

Ki Ajar:
Ketika kita sudah terbiasa manekung maka bathin kita awas. Dengan mudah akan tahu mana makhluk halus menyamar dan Sadulur Papat. Kekuatan manekung berasal dari Ruh manusia, jadi akan sangat peka membedakan mana demit mana Sadulur Papat. Jangan terlalu ketakutan sama Demit. Ruh manusia ini bagian dari Tuhan. Lebih dahsyat jika diberdayakan. Manekung adalah cara memberdayakan Ruh kita. Silakan dibuktikan.

13. Cantrik:
Karena Ki Ajar sampun mengizinkan, ada yang mengusik saya secara pribadi dan mungkin juga dialami oleh yang lainnya, terkait dengan sesaji weton. Keluarga saya berkeras bahwa sesaji weton harus komplit (tanpa ingkung/ingkung hanya untuk hajatan besar) untuk setiap weton, pisang raja pulut, tumpeng nasi, gudangan, jajanan pasar, etc. Dan tatanan buburnya tetap seperti yang diturunkan, sekalipun itu weton saya harus tetap saya ikuti. Dan tetua keluarga yang akan berdoa di setiap sesaji weton anggota keluarga. Apakah tidak kenapa Ki Ajar?

Ki Ajar:
Weton bukan ulang tahun. Weton hanya selamatan kecil. Dilakukan setiap 35 hari sekali. Jadi tidak perlu mewah. Weton itu urusan pribadi, bukan urusan orang lain. Yang membaca mel harus diri sendir. Kecuali jika masih balita. Terpaksa diwakili orang tua.

14. Cantrik:
Kalau masalah weton anak kalo masih umur 7 tahun, apakah bisa diwakilkan oleh orang tuanya untuk puasa wetonnya, Ki. Bagaimana mohon pencerahannya dan untuk bunga yang digunakan bunga apa baik di suguh sederhana kepada leluhur maupun pada saat wetonan?

Ki Ajar:
Bisa diwakilkan orang tua. Bunga untuk weton bunga setaman. Bunga untuk leluhur bunga setaman boleh, bunga telon lebih bagus.

15. Cantrik:
Ngapunten sedulur mel puasa weton anak pripun?

Ki Ajar:
Pada bagian : “…. Sadulur Papat Kalima Pancer Jabang bayine (sebut nama) Dan bagian : “Bapanta ana ngarep jabang bayine (sebut nama), Ibunta ana mburi jabang bayine (sebut nama).

16. Cantrik:

Untuk puasa weton apa ada doa penutupnya om?

Ki Ajar:

Puasa weton cukup diniatkan. Tidak ada melnya.
Niat ingsun pasa weton. Kasembadan.
Cukup.

17. Cantrik:
Mau tanya Ki, kalau mau puasa weton 24 jam. Menurut Ki Ajar kan hanya boleh makan bubur weton saja. Terus waktu nya mau menyiapkan bubur wetonnya itu jam berapa yah Ki? Kan harus di mel dulu dan didiamkan 4 jam sebelum makan dan mulai puasa yah Ki?

Ki Ajar:
Buat bubur jam 4 sore. Masuk maghrib kita mulai puasa. Dibacakan mel habis maghrib. Nunggu 4 jam, jam 10 malam kita makan sesendok-sesendok saja buburnya, sisanya bisa diberikan kepada keluarga.

18. Cantrik:
Apakah pembangkitan sedulur papat sama dengan terbukanya cakra-cakra dalam kundalini?

Ki Ajar:
Tidak ada pembangkitan Sadulur Papat. Yang ada adalah menyelaraskan Sadulur Papat yang mungkin kurang selaras. Pembangkitan Kundalini itu juga menyesatkan menurut saya. Karena istilah yang tepat adalah peningkatan kesadaran dari kesadaran fisik, pikiran, bathin, jiwa, rasa sejati, cahaya sejati dan Ruh. Tahapan ini tidak bisa dibangkitkan dengan attunement apapun, harus dilewati dengan proses lelaku bathin yang berkesinambungan. Tidak bisa serta merta dibangkitkan. Penyelarasan Sadulur Papat ada pada lefel penigkatan kesadaran pikiran, bathin dan jiwa.

19. Cantrik:
Menawi weton kula kalih yoga kula sami menika pripun njih? Bubure double napa pripun?

Ki Ajar:
Dobel, Ki. Buat wadah dari daun pisang untuk wadah bubur. Kecil-kecil saja agar tidak boros bubur. Dupa 14 batang. Bunga dua gelas.
20. Cantrik:
Puasa yang baik apakah hanya puasa weton untuk mendekatkan saudara kita yang membantu kita di alam kandungan?
(Mungkin maksudnya untuk menyelaraskan diri kita dengan sedulur papat Ki)

Ki Ajar:
Semua puasa baik. Tidak ada puasa yang terbaik.

21. Cantrik:

  1. Dilakukan pada saat puasa weton atau bebas?
  2. Dari 5 macam Mel apakah harus langsung diselesaikan saat itu juga atau kalau belum selesai boleh dilanjutkan keesokan harinya?

Ki Ajar:

  1. Pada waktu weton saja. Jika memang mendesak bisa dilakukan di luar waktu weton. Bisa setiap hari seusai manekung tanpa bubur.
  2. 5 macam mel dipilih mana yang kita perlukan. Butuh kesehatan, kewibawaan/dicintai banyak orang, rejeki, keselamatan atau kedamaian bathin.

22. Cantrik:
Bubur dalam jawadipa kenapa pakai sajian bubur ya, kenapa ndak pakai nasi dengan urap, pakai kupat, atau roti atau apa gitu. Adakah rahasia atau makna dari bubur itu sendiri?

Ki Ajar:
Bubur dalam bahasa Jawa adalah Jenang, bentuknya lembut. Ditujukan bagi tubuh lembut, tubuh halus manusia. Bubur selalu dipergunakan untuk tujuan wetonan, atau tolak sengkala bagi jiwa manusia, semua ditujukan bagi jiwa manusia yang lembut, tidak untuk yang lain.

23. Cantrik:
Kalau bubur weton tidak habis di makan dan tidak ada yang bisa di bagikan, bagaimana ya?

Ki Ajar:
Dibuang tidak mengapa. Dan binatang yang memakan akan mendapatkan vibrasi positif mel kita. Bahkan di kehidupan berikutnya akan lahir menjadi hewan yang lebih baik tingkatannya jika sering memakan bubur yang kita buang. Hewan saja akan mendapat efek baik, apalagi kalau manusia yang makan.

Visited 136 times, 1 visit(s) today
Share

Last modified: 23 Februari 2025