Logo Patembayan Jawadipa

Written by 11:11 pm Buku Views: 78

Ratu Ayu Calon Arang (Wanita Perkasa Putri Bhatari)

Dok. Progress PJD

Bicara Ratu Ayu Calon Arang maka kita akan bicara terkait Tantra Pangiwa atau Tantra jalur kiri. Satu bentuk Dharma Kawisesan atau Lelaku Kesaktian sebagai tahapan awal untuk menapaki Dharma Kamokṣan atau Lelaku Kesucian. Tidak akan lengkap seorang pejalan spiritual menapaki kesempurnaan sebelum mengalami ketidak sempurnaan. Tidak akan genap seorang pelaku batin menapaki kesucian sebelum mencicipi gêlêh atau kekotoran. Namun kadangkala, seorang pelaku spiritual yang tidak memiliki sikap mituhu kepada guru, kerap kali terjebak pada Dharma Kawisesan sehingga enggan bahkan tidak mau melangkah lanjut menuju Dharma Kamokṣan.


Sebagaimana kisah legenda terkenal dari Tanah Jawa, berasal dari Daha (Kêḍiri, Jawa Timur sekarang) pada abad-11, yang menuturkan tentang seorang wanita sakti, Ratu Ayu Calon Arang, yang menguasai berbagai-bagai macam Kawisesan (Kesaktian). Kemampuannya tersebut diperoleh karena lelakunya mendalami Dharma Kawisesan secara mendalam, bahkan ritual yang dijalankan, sampai-sampai mempersembahkan caru (korban) manusia. Saat bermanêkung (bersamadi), Ratu Ayu Calon Arang bersama para Cantriknya yang kebanyakan wanita, kerap mengenakan bagian tubuh manusia, yaitu otak, biji mata, jatung, limpa, hati, usus dan sejenisnya sebagai hiasan persembahan. Satu bentuk persembahan yang ditujukan kepada Sanghyang Bhaṭari Durga. Dan betapa dahsyat kawisesan yang berhasil dikuasai, sampai-sampai dirinya berhasil menebarkan pagêbluk (pandemi) ke seluruh penjuru wilayah Kêraton Daha. Ratu Ayu Calon Arang sanggup menebarkan wabah penyakit ganas, menjadikan penduduk Daha mati bertumpuk-tumpuk. Pagi sakit, sore mati. Sore sakit, pagi mati. Karena kedahsyatan kawisesaannya tersebut, sampai hari ini, Ratu Ayu Calon Arang dikenal sebagai Ratu tuju têluh taragnyana. Ratu dari sekalian ilmu hitam. Ratu tênung atau santet. Bahkan di Bali, dikenal sebagai Ratu Pangleyakan. Beliau adalah mahaguru dari segala jenis ilmu hitam.


Buku ini bukan novel. Melainkan terjemahan dari Rontal Katattwanira Sri Mpu Baradah atau Rontal Calwan Arang. Memuat teks asli dalam bahasa Jawa Kawi, terjemahan Indonesia dan ulasan mendalam oleh Ki Damar Shashangka (Ki Ajar Jawadipa).

Penerbit : Manjer Wisesa

Visited 78 times, 1 visit(s) today
Share

Last modified: 5 Maret 2025