Dok. Progress PJD.
Apakah Agama Budi tersebut ? Budi adalah kesadaran. Bisa diartikan sebagai kesadaran jaga atau kesadaran pemahaman. Ketika seorang manusia menyadari ruang dan waktu yang ada di sekelilingnya, dikatakan, dirinya memiliki kesadaran jaga. Ketika seorang manusia semakin meningkat wawasan, kebijaksanaan dan moralitasnya, maka dikatakan dia mendapatkan peningkatan kesadaran pemahaman. Baik kesadaran jaga maupun kesadaran pemahaman cukup disebut dengan satu kata saja, kesadaran atau Budi. Dan Budi yang dimaksudkan oleh Ḍanghyang Smaranatha atau Janggan Sabda Palon tak lain adalah kesadaran kepahaman.
Agama Budi adalah agama yang lebih menekankan kepada isi daripada kulit luar, lebih menekankan kepada inti daripada penutup belaka. Ketika manusia Nusantara sudah mampu melihat bahwa semua agama hanya sekedar busana berharga semata, agama hanya sekedar jalan, sekedar perahu untuk mengarungi samudera luas, dan ketika sudah sampai di tujuan, ketika sudah mencapai pantai seberang, maka jalan tersebut, perahu tersebut sudah tidak berguna lagi, maka manusia Nusantara sudah meraih kesadaran luhur, sudah memeluk agama Budi.
Agama bukanlah segalanya dan tidak patut untuk diberhalakan. Agama hanya sekedar piranti. Sepenting apapun peranti tersebut, piranti tetap piranti, bukan merupakan tujuan hakiki. Ketika manusia Nusantara sudah mampu melihat inti dari semua agama, ketika manusia Nusantara sudah mampu menebarkan welas asih agung kepada sesama makhluk hidup, tidak ada pembenaran bagi penumpahan darah demi membela agama atau membela Tuhan, semua penumpahan darah adalah kekejian dan kesalahan, hanya manakala manusia Nusantara sudah ada pada kesadaran yang demikian, maka bisa dikatakan agama Budi telah tersebar di Nusantara.
Agama Budi sendiri adalah agama yang memiliki lima pilar sebagai berikut :
- Saknyatane karya têntrêming ati – Sesungguhnya mampu membuat ketentraman dalam hati.
- Sirna kang watak kumingsun – Hilang semua watak keakuan.
- Gawe sugênging sasama – Memelihara kehidupan semua makhluk.
- Hamêmayu rahayuning jagat agung – Menciptakan keselamatan dan keharmonisan bagi dunia.
- Trêsna sagunging dumadi – Memiliki welas asih kepada seluruh makhluk tanpa kecuali.
Anda bisa saja beragama Hindhu, Buddha, Islam, Kristen Katholik atau Protestan dan agama lainnya. Manakala kesadaran Anda sudah mampu melampaui sekat – sekat agama tersebut dan mampu memenuhi lima pilar sebagaimana tertulis di atas, maka Anda telah memeluk agama Budi. Agama Budi sebenarnya adalah agama kesadaran, bukan agama kelembagaan. Agama Budi adalah agama sejati bagi setiap manusia. Kedatangan Bhaṭāra Ismaya kelak, akan membawa agama Budi tersebut. Dan jika agama Budi sudah tersebar, maka kejayaan Nusantara sudah berada di depan mata.
Anda boleh percaya boleh tidak, boleh mencibir boleh tidak, namun ketika Anda belum berani mencibir mitos yang ada pada agama Anda, jangan sekali-kali mencibir mitos keyakinan Jawa, sama-sama mitos tidak usah merasa paling benar. Yang terpenting resultnya adalah untuk kesadaran yang lebih baik. Kelakuan mencibir sok pintar sama sekali tidak ada bagus-bagusnya.
Kita mêmule (memuliakan) Nusantara dengan mendorong dan menyokong agar agama Budi segera menyata. Mêmule dari kata mulya (mulia), mêmule artinya memuliakan. Beda dengan mêmêtri yang berasal darikata Arab : fitri, artinya memurnikan.
Nuwun.
KRT. Sastrasasangka (Ki Ajar Jawadipa)
01 Pebruari 2022
Terkait
5 Pilar Agama Budi Agama Budi Agama Jawa Kuno Agama Nusantara Jawadipa Kapitayan
Last modified: 10 Juni 2025